Rabu, 21 Juli 2010

faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenore

ABSTRAK



Kristina Agustianingsih, 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri kelas VII dan kelas VIII di SMP Nurul Ikhlas Bekasi Timur tahun 2010, KTI, Mehasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Gema Nusantara Bekasi.

Kata Kunci: Faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenore, cross sectional

Nyeri Menstruasi atau Dysmenorrhea merupakan suatu masalah yang serius bagi kaum wanita jika tidak segera ditangani dengan terapi yang tepat (Qittun, 2008). Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat-alat genital yang nyata. Dismenorea primer (primary dysmenorrhea) biasanya terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah menarche (haid pertama) segera setelah siklus ovulasi teratur (regular ovulatory cycle) ditetapkan/ditentukan (Anugroho, 2008).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri kelas VII dan VIII di SMP Nurul Ikhlas Bekasi Timur tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kolerasi dengan desain penelitian cross sectional dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (lembar pertanyaan) dan pengukuran (data primer).
Populasi terdiri dari semua siswi kelas VII dan kelas VIII tahun 2010 sebanyak 140 siswi dengan presisi 10% menggunakan rumus sampel menurut Notoatmodjo didapatkan sampel sebanyak 65 responden. Variabel yang diteliti adalah dismenore sebagai variabel dependen dan status gizi, alergi, stress, usia menarche, lamanya haid, serta riwayat keluarga sebagai variabel independen. Data diuji dengan chi square (x2) mencari hubungan kemaknaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dismenore primer pada remaja putri kelas VII dan VIII di SMP Nurul Ikhlas Bekasi Timur dengan stress (Pvalue¬=0,015 dan Xhitung=7,591), usia menarche (Pvalue¬=0,005 dan Xhitung=9,673), lamanya haid (Pvalue¬=0,010 dan Xhitung=8,378), dan riwayat keturunan (Pvalue¬=0,029 dan Xhitung=6,456). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara signifikan adalah status gizi (Pvalue¬=0,750 dan Xhitung=0,406) dan alergi (Pvalue¬=1,000 dan Xhitung=0,080).
Setelah melihat hasil penelitian, saran yang dapat diajukan bagi tempat penelitian, institusi pendidikan, peneliti selanjutnya, dan siswi SMP Nurul Ikhlas hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber/bahan acuan serta pertimbangan dalam upaya mengurangi atau mencegah dismenore primer pada remaja.

Kepustakaan : 39, buku 18 (1998-2009), Website 21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar